KUE ONDE-ONDE
Onde-onde dengan Resep Modern
Bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran ternama di Semarang, tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari Winarno (28) di kota ATLAS ini.
Sebab, sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, penghasilannya dirasa tidak mampu membantu orang tuanya untuk membiayai sekolah adik-adiknya yang tinggal di Kendal, daerah asalnya.
Karena itu lah, sejak empat tahun yang lalu dia merintis usaha panganan tradisional di Jalan Gajahmada, tepatnya di dekat apotek K-24.
Usaha yang dirintisnya memang sederhana. Menu andalannya hanyalah onde-onde, jajan pasar khas Jawa Tengah. Tetapi jangan samakan menu andalannya ini dengan onde-onde yang banyak di jual pasaran. Winarso mencoba memadukan resep tradisonal ini dengan bahan-bahan yang lebih modern. Seperti kreasi onde-ondenya yang berwarna jingga. Taburan wijen yang menjadi kekhasan kue itu dihilangkannya, dan diganti dengan remah roti garing.
Sebagai isinya, dia tidak hanya memasukan adonan kacang hijau saja. Tetapi juga selai buah, krim susu, hingga kuning telur asin. Tidak heran jika rasanya sungguh berbeda. Kulitnya pun lebih lembut, hampir mirip dengan kue moci wijen, tetapi tak terlalu lembek. "Isi dari onde-onde yang saya buat tergantung dari pesanan konsumen," ujar Winarno.
Menurut Winarso lapak jualannya yang khusus menjual panganan onde-onde itu hanya buka dari menjelang petang hingga tengah malam, meski baru empat tahun onde-onde buatan Winarno itu cukup banyak yang memburu kebanyakan dari mereka yang datang mencari berasal dari luar kota.
( Diantika PW / CN13 )http://suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar